Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia Alami Kecelakaan di Arab Saudi, Enam WNI Meninggal Dunia

detakpa2 | 21 March 2025, 17:27 pm | 2220 views

DetakPatriaNews, Arab Saudi – Sebuah bus yang mengangkut jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.

Akibat kejadian ini, enam warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambari, mengungkapkan daftar korban meninggal dunia berdasarkan informasi dari jemaah umrah yang berada dalam bus tersebut. Berikut nama-nama korban yang meninggal dunia:

  1. Sumarsih Djarudin (44)
  2. Audrya Malika Adam (16)
  3. Eny Soedarwati (49)
  4. Dian Novita (38)
  5. Areline Nawallya Adam (22)
  6. Dawam Mahmud (48)

“Data ini kami terima dari jemaah umrah yang bersama para korban saat kecelakaan terjadi,” ujar Yusron, seperti dilansir dari Kompas TV, Jumat (21/3/2025).

Saat ini, otoritas Arab Saudi masih melakukan proses identifikasi terhadap para korban meninggal dunia.

Selain WNI, kecelakaan ini juga menewaskan tiga warga asing, yaitu seorang kernet bus yang berasal dari Pakistan serta dua orang asal Bangladesh yang merupakan penumpang mobil yang bertabrakan dengan bus tersebut.

Korban Luka-Luka Dirawat di Rumah Sakit

Sementara itu, beberapa WNI mengalami luka-luka dan sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di Tanah Suci. Mereka adalah:

  • Fabian R Respati (14) – Dirawat di RS King Abdul Aziz dengan luka bakar cukup serius.
  • Ahsantudhonni Ghozali (55) – Dirawat di RS Khulais akibat mengalami retak tulang.
  • Muhammad Alawi – Dirawat di RS Obhur, Jeddah, dengan kondisi retak tulang.

Pihak KJRI Jeddah telah menemui para korban yang terluka serta menghubungi keluarga mereka di Indonesia.

“Satgas juga telah menyampaikan kabar ini kepada keluarga korban di Tanah Air,” tambah Yusron.

Kecelakaan ini terjadi di jalur Madinah–Mekkah, sekitar 150 km dari Kota Jeddah. Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan otoritas setempat.

DetakPatriaNews.Com

Berita Terkait