

TANDUN, DetakPatriaNews.com – Seorang ibu rumah tangga bernama Mikela Br. Pandiangan melaporkan kasus dugaan penganiayaan terhadap suaminya, Donri Sinaga, ke Polsek Tandun pada Jumat malam, 09 Mei 2025, sekira pukul 19.30 WIB. Laporan tersebut tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/36/V/2025/RIAU/Res.Rohul/Sek.Tandun.
Menurut keterangan pelapor, insiden terjadi pada Jumat pagi sekira pukul 10.45 WIB di Km 06 RT 001 RW 001, Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Pelaku penganiayaan diduga adalah Boy Martukpa Pakpahan.
Pelapor mengungkapkan bahwa dirinya mendapat kabar dari saksi bernama Elencia Pesta Br. Sinaga bahwa suaminya dianiaya di depan sebuah bengkel sepeda motor. Saat Mikela tiba di lokasi, ia mendapati suaminya dalam kondisi babak belur dan segera membawanya ke Polsek Tandun untuk melapor, sebelum akhirnya Donri Sinaga dirawat inap di RS Awal Bros Ujung Batu akibat luka serius di bagian wajah.
Penangkapan Pelaku oleh Tim Black Rose Polsek Tandun
Kapolsek Tandun, IPTU Lof Lasri Nosa, S.H, pada Rabu 14 Mei 2025, pukul 11.00 WIB, mendapat informasi keberadaan pelaku di wilayah Simpang Gelombang, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Menindaklanjuti informasi tersebut, Kapolsek memerintahkan Kanit Reskrim IPDA Andy Nopri Akbar, S.H untuk menyelidikinya.
Setelah keberadaan pelaku terkonfirmasi, Tim Black Rose Polsek Tandun langsung bergerak cepat. Dipimpin langsung oleh Kapolsek IPTU Lof Lasri Nosa, S.H dan Kanit Reskrim IPDA Andy Nopri Akbar, S.H, tim berhasil mengamankan pelaku Boy Martukpa Pakpahan sekira pukul 17.00 WIB di depan warung milik Boru Sianturi di Desa Gelombang, Kecamatan Kandis.
Kapolres Rokan Hulu AKBP. Emil Eka Putra SIK SH M.Si melalui Kapolsek Tandun IPTU Lof Lasri Nosa SH mengatakan “Saat ini, pelaku telah dibawa ke Polsek Tandun untuk menjalani proses hukum lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia”.
Kepolisian Tegas Tindak Kekerasan
Kapolsek Tandun menyatakan bahwa pihaknya akan terus bertindak tegas dalam menangani tindak pidana, termasuk kasus penganiayaan yang meresahkan masyarakat. Penangkapan ini juga menunjukkan kesigapan aparat dalam menanggapi laporan warga.
